NGUBEK LAUK TRADISI LOKAL YANG HAPIR PUNAH
Sabtu juli 2018 Jam
menujukan pukul 9 30 ketika sekitar 300 warga berbondong bondong
mendatangi tempat yang berada di perbatasan anyar dan cilegon ada yang menggunakan kendaraan bermotor ada
yang datang menggunakan mobil bak terbuka yang
di penuhi penumpang, dari kebanyaka warga yang datang di dominasi oleh
orang yang sudah cukup tua umurnya,
kelihatan dari raut wajahnya mereka rata
rata usia di atas limapuluh tahun,
keseharian dari mereka hidup sebagai
petani baik itu laki laki ataupuan perempuan masing masing membawa alat waga dan sambet sejenis alat penagkap ikan. Ratusan
warga yang datang dari wilayah kecamatan
Anyar dan Mancak berasal dari Desa Bunihara,
Desa Banjar sari, Desa Pasir waru, Desa Sangiang dan Desa Talaga berkumpul dan secara bersama
sema kemudian turun ke rawa yang tepat berada di perbatasan anatara anyar dan
cilegon.
Kedatangan mereka adalah dengan tujuan ngubek lauk satu
tradisi yang sampai saat ini tetap di lakukan oleh warga desa sebagai bentuk
hiburan rakyat di sela sela waktu senggang ketika musim panen suadah usai dan
musim tanam belum datang.
Ngubek lauk adalah
tradisi lokal yang sudah di lakukan secara turun temurun tidak ada keterangan
tahun yang pasti kapan tradisi ini di lakukan.
tradisi tahunan yang di lakukan
warga ini biasanya di lakuka 3-4 kali dalam setahun namun karena lokasi ngubek
lauk keberadaanya sudah semakin habis karena di jadikan industri maka tradisi
ngubek lauk saat ini hanya bisa dilakukan satu kali dalam satu tahun. Seperti kegiatan yang dilakukan hari ini ratusan warga
yang berdatangan dari berbagai desa melebur menjadi satu dan beramai ramai berebutan
menangkap ikan. Namun sayangnya tradisi
lokal seperti ini sudah hampir punah karena kurangnya perhatian dari pemerintah
dan semakin habisnya lokasi untuk ngubek lauk.
Lamsari 60 tahun salah satu warga kampung cingenah Desa sangiang kecamatan
mancak yang ikut ngubek lauk hari in,i mengatak dirinya sudah datang semenjak
pukul 8.00 pagi dalam wawancara dengan kami lamsari mengatakan tradisi ngubek
ini sudah ia ikuti setiap tahunya semenjak dirinya masih usia sekolah dasar,
sampai saat ini bapak yang sudah berusia
kepala enam ini masih teap ikut kalau ada tradisi ngubek lauk. Di sisi lain ia
mengatakan saat ini kami tidak bisa ngubek di tempat yang lainya lantaran
tempat tempat biasa di gunakan sudah
berubah menjadi industri ujarnya kepada kami.
Sementara menurut Bapak Mastuni warga
Desa Bunihara Kecamatan Anyar mengatakan, saat ini tradisi ngubek lauk
sudah hampir punah, hal ini di sebkan banyaknya industri yang berdiri di sekitar
wilayah anyar , ia juga mengatakan hasil ikan dari ngubek lauk semakin berkurang karena banyaknya industri
kimia sehingga ikan ikan yang di dapat tidak seperti dulu sebelum banyaknya
industri di wilayah anyar ini, dalam
wawancara kami juga ia berharap pemerintah bisa melestarikan dan mejaga tradisi
seperti ini karena tradisi ngubek lauk adalah tradisi yang langka di wilayah
anyar dan mancak yang harus di jaga keberadaanya tegas bapak yang satu ini.
Komentar
Posting Komentar